Menimba Ilmu dari Alumni

Menimba Ilmu dari Alumni

Lulus kuliah dengan prestasi akademik yang tinggi menjadi dambaan bagi mahasiswa, apalagi dapat lulus tepat waktu. Tetapi untuk menuju kesana tidaklah mudah, perlu perjuangan dan pengorbanan.  Sebab lulus kuliah menjadi pembuktian awal bahwa seseorang mampu melewati ujian yang pertama. Itulah pengantar yang diunggkapkan Nur Cholik, S.T. (Alumni Jurusan Teknik Mesin angkatan 2001) pada saat memberikan pembekalan bagi para calon wisudawan, Kamis (20/9) di Auditorium IST AKPRIND Yogyakarta. Inung sendiri (sapaan akarabnya) saat ini bekerja sebagai Product Support & Sales Representative (PSSR) PT. Trakindo Utama. Banyak hal yang disampaikan mengenai kiat-kiat sukses di dalam menghadapi tes pekerjaan dan apa yang harus dilakukan saat bekerja pertama kali.

Perjalanan hidup seseorang berbeda-beda, ada yang harus bekerja keras, ada pula yang mulus-mulus saja. Disadari atau tidak, proses seseorang menuju kesuksesan itulah yang harus dimaknai dan pada akhirnya yang akan menentukan seseorang itu akan kuat dalam menghadapi tantangan apa tidak. Perkembangan teknologi informasi yang pesat membuat orang cenderung individu dan kurang peduli terhadap sesama.  Hal ini sangat berpengaruh ketika seseorang menghadapi tantangan atau masalah yang harus diselesaikan dan juga kekuatan dalam bersaing. Penurungan daya juang, integritas dan mental menjadi tantangan yang harus dihadapi generasi saat ini akibat sisi lain dari perkembangan teknologi informasi.

Pendidikan menjadi modal dasar untuk menghadapi sisi lain dari perkembangan teknologi informasi. Pendidikan moral yang dahulu selalu digaungkan, saat ini mulai tergeser bahkan ada yang menganggap sudah penting lagi akibat dari tuntutan jaman. Padahal, dalam menghadapi persaingan di era yang serba digital perlu adanya pilar yang sanggup menopang segala hal buruk yang akan terjadi. Persaingan di dunia kerja misalnya, mahasiswa yang baru saja lulus dengan IPK di bawah 3 biasanya akan merasa berkecil hati dibanding dengan mereka lebih tinggi. IPK hanya menjadi syarat administrasi di awal dalam persaingan kerja, selebihnya itu kemampuan pribadinya lah yang akan diuji.

Tes psikologi tidak ditentukan dari IPK tinggi atau rendah, hanya mereka yang siap secara mental akan mendapat hasil yang terbaik. Pembentukan karakter seperti inilah yang saat ini “lupa” ditekankan dalam pembelajaran, karena lebih mengutamakan hasil secara akademik dan kompetensi lulusan. Sehingga banyak lulusan yang mempunyai semangat dan daya juang yang rendah, lebih tepatnya “pasrah”. Penekanan pendidikan karakter harus menjadi hal yang tidak boleh dilupakan, ada banyak Unik Kegiatan Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa Perjurusan. Harusnya tempat menjadi lokasi untuk menggodog mental dan daya juang serta pengalaman berorganisasi, karena mahasiswa akan terlatih dalam mengembangkan softskill yang sangat berguna kelak sudah bekerja.

Masukan juga Inung berikan kepada pengurus Jurusan Teknik Mesin untuk pengembangan kurikulum dan kopetensi lulusan yang saat ini banyak diserap oleh perusahaan. Dan penekanan pada mental dan semangat daya juang bagi para lulusan menjadi harapan Ingung. Ketua Jurusan Teknik Mesin, Nidia Lestari, S.T., M.Eng. mengatakan, diskusi ini akan sangat berguna bagi kami para dosen dan mahasiswa nantinya untuk lebih siap lagi menghadapi dunia kerja pada saat lulus nanti, karena itu menjadi pembuktian yang kedua, apakah saudara dapat bertahan atau tidak. (joe)

Leave a Reply

Your email address will not be published.